Bukan Hanya Bermain Game
Game pada dasarnya dimainkan sebagai hiburan. Kebanyakan orang tua
beranggapan bermain game membuat anak mereka malas. Bukan hanya dimainkan, game
atau bermain game lebih tepatnya bisa dijadikan sebagai pekerjaan. Game yang
dimaksut disini adalah game yang dimainkan dengan media gadget.
Pada asian
game yang diadakan tahun lalu dimunculkan cabor baru yaitu E-sport
(Electronik Sport) atau lomba bermain game. Seperti
olahraga lain E-sport
juga membutuhkan ketangkasan dan reflek yang cepat. Kesehatan atlet E-sport
juga penting karena pada saat bermain game dibutuhkan
banyak konsentrasi. Game
yang dimainkan bermode tim atau solo. Seperti atlet lain,
atlet E-sport
juga menggunakan jersey yang sama untuk satu tim. Bedanya, jika atlet pada umunya menggunakan celana training atlet E-sport
bebas menggunakan celana apapun. Untuk memilih atlet E-sport
Indonesia
pada asian game diadakan voting online dan pertimbangan. Tim E-sport
yang ada bukan berasal dari perwakilan daerah, tim
esport yang ada didirikan oleh seseorang atau kelompok.
Mengapresiasi game bukan hanya di asian game saja. Banyak turnamen khusus
untuk game. Seperti, Turnamen
untuk game PUBGM dengan role play tembak tembakan PINC
(PUBG Mobile Indonesia Championship 2018). Untuk pemenang PINC
total hadiah yang didapatkan Rp. 188.500.000,- dan mewakili Indonesia untuk kompetisi internasional di Dubai (Dimuat di
GCUBE). Turnamen untuk game lain yakni Mobile Legend Profesional League
disingkat ‘MPL’ bahkan sudah diadakan dua kali dalam kurun waktu dua tahun.
Saat pemilik tim EVOS
diwawancarai di revivalTV.
Gaji untuk pemain E-sport bahkan diatas UMR itu untuk di Indonesia.
Belum lagi jika tim menang di turnamen. Di Thailand
gaji perbulan untuk pemain E-sport bisa mencapai 15 juta rupiah bahkan bisa lebih. Pada
saat game dimulai ada komentator seperti pada olahraga lain, yang lebih akrab
disebut ‘Caster’. Tidak ada info berapa gaji untuk caster.
Atlet game biasanya dipanggil dengan sebutan ‘Pro Player’ dengan tambahan
nama game yang dimainkan dibelakang misal ‘Pro Player Mobile Legend’. Selain bermain di turnamen
para Pro Player juga berbondong bondong membuat video game play di
youtube. Video bermain game bahkan selalu menjadi yang paling
banyak ditonton.
Usia untuk menjadi atlet E-sport tidak ada batasan. Bisa dilihat pada tim
Bigetron, Bagas ‘Zuxxy’ dan Bagus ‘Luxxy’ mereka berumur 16 tahun, kembar.
Diwawancarai oleh Game.ly, Setelah pulang sekolah mereka tetap belajar setelah
itu berlatih bersama teman setimnya. Satu minggu sebelum UAS mereka tidak hanya
sibuk belajar karena timnya berhasil memenangkan PINC dan harus mewakili
Indonesia di Dubai.
Jika dilihat dunia E-sport akan lebih besar kedepannya. Didukung juga
dengan teknologi yang semakin maju.
-cuma iseng
-cuma iseng